Sunday, November 18, 2012

Surat untuk tuhan


Tuahnku, sudah lama. lama. lama. lama. lama. hati ini tidak berbicara denganmu. sudah lama. lama. lama. hati ini dipenuhi jahiliah basi menyelimuti hingga gelap diselubungi seperti hari yang bukan pagi. Tuhanku, bilakah kali terakhir aku sujud penuh syahdu? bilakah kali terakhir aku bangun malam penuh ikhlas? bilakah kali terakhir air mata jatuh mengalir? aku lupa tuhanku. begitu lama aku tidak hadir dalam setiap doa. betapa solat sekadar berdiri dan membongkok. betapa dosa penuh bertapa. Tuhanku, berapa kali aku kembali? dan kemudian terpisah lagi sehingga kadang aku malu. Tapi aku tahu, tuhanku masih lagi memberi detik di dalam hati supaya aku kekal kembali bukan semakin lupa diri.

Tuhanku, aku lihat disekelilingku, semakin ramai manusia alpa, dan aku bukan berbeza. Tuhanku, kami bernafas dengan udaramu, kami meminjam nikmatmu. ada hambamu ditempuhi ujian penderitaan sedang kami diralit kesenangan. tapi mengapa mereka, mereka lebih hebat beriman. Tuhanku, kami sebenarnya malu. apakah kami memikirkan bahawasanya kami telah beriman selagi kami belum tempuhi ujian? Tuhanku, benarkah hampir pengakhiran zaman?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------




kawan, kau pernah rasa kemanisan iman? satu-satunya jalan hati peroleh ketenangan, keindahan yang tak dapat kau gambarkan. setiap masa terasa berbeza, kehidupan seperti suatu perjalanan menuju keabadian. tidak teragak kau tinggalkan hiburan.
tapi sayangnya aku sesat dalam perjalanan, sehingga terkandas kembali dalam keduniaan. lama aku tidak bertemu lagi pancaran ketenangan, seperti mati esok hari bukan suat permasalahan, saat iman menjadi teman. kematian bukan suatu pengakhiran, malah kau tidak gusar sekiranya esok meninggalkan, kerana satu-satunya menuju ke suatu destinasi pengakhiran yang di sana bertemu tuhan. cuma satu yang menjadi kerisauan. Masih belum cukup membawa bekalan. namun teman, kemanisan iman itu patut kau rasakan.

muhasabah diri aku dan kau yang membaca sekali. sebab aku tulis.



Thursday, November 15, 2012

That perfect man





Did that girl ever tell her side of story. about this guy that appeared in his life, since she in primary school, this guy that longing for her love so long, that she never insist to have part on her side. never give chance, so arrogance with her pride, with everything that she might lose, feeling so firm standing alone like there's no wave pushing aside. This guy have a really good hearted, even her mama wanna be his bride, but this girl have so much pride, acting like a princess who's own his heart.
Then one day, the guy had gone, waiting to long and may be frown.
Then the side of the story becoming dark as the story teller now was sleepy like a baby.









"Who is he?" Sally asked me. "Who?" I asked her back.
"The man that own your heart"

He is tall, older and darker. Nature his heart, travelling was not so hard, so we don't might apart. Poem was his passion, so don't care about his fashion, even though i have no beauty so only my heart he cares for free.He is sometimes very mystery even his mama barely knew his diary. And when i have my sentence undone, he continues to finish the line. with rhythm that run so pretty. and just complete for i and he. there's many things that we might differ but that's makes us complete each other. Always have his own decision, so manly and full of passion. His knowledge was more than a sea as reading books was his hobby.

I finish my words with a broad smile. "seems like a perfect man" Said Sally. I nodded.
"where is he?" she asked again. forcing me answering it.
"His just somewhere here," I answered coldly. I sigh then continues "In my imagination Sal, come on... do you expect that real perfect man was exist, and if he do really exist somewhere in this planet, he was surely not cares my heart for free though, nothing free nowadays,"
Sally looks was so blunt, she roll her eyes and gave me a cynical look "are you fooling me around?" she ask again. "yyeah. a bit. well i do love my imaginary boyfriend now, just give him a name and i'm done"


day dreaming perkara biasa okayy




daydreaming was pretty fun actually. grammatical error was nothing as my english level similar to my 8years old brother.who cares eh?